Senin, 13 Mei 2013

Diamku

Mungkin kamu bahkan beberapa orang diluar sana mengeluh ketika aku hanya sibuk berkutat dengan duniaku sendiri. Alam lamunan yang kuciptakan tanpa ada yang boleh menyentuh bahkan mengintip walau sejenak. Aku mampu memunculkan kembali sejarah ke atas permukaan fikiranku, tanpa ragu dan tanpa ada celatu. 

Aku selalu nyaman dalam kediaman. Karna dalam diam aku bisa menghidupkan ekspresiku di dalam dada. Diamku tak berarti sunyi. Aku merasa bising dengan segala celotehan yang bersautan antara hati dan fikiran. Tak ada yang bisa bungkam, mungkin hanya bibirku saja. Aku membiarkan semuanya tumpah ruah dalam diamku. Diam yang mungkin tidak akan pernah bisa dimengerti siapapun. Tapi akankah ada seseorang yang mampu membaca diamku ini?? Seseorang yang akan mengatakan, "Aku mendengar sejuta kata dalam diammu. Aku bisa merasakan isakmu dalam raga yang tak berguncang. Keluh kesahmu bercerita padaku dengan caranya sendiri. Aku selalu menyediakan sebidang pundak untuk sekedar menyandarkan keningmu ketika kau merasa letih mendengar gemuruh dalam dadamu sendiri."