Sabtu, 04 Juli 2015

Senja Darimu

Aku menyusun kata bukan untuk aku ucap. Komunikasi bisa menjadi sebuah seni kala bibir hanya ingin bergumul karna rindu. Aku buta pun bisu, tapi jemariku terus bergetar tanpa gentar. Hatiku menyimpan suara, hingar bingar bagai pawai yang tak kunjung reda. Tapi apa kau bisa membacaku? Aku tak bisa melihat dan mendengarmu. Bahkan ketika tanganku mencoba menggapai, auramu hilang entah kemana. Kau singgah sejenak menawarkan permadani berhias bintang. Tapi yang kudapat hanya matahari yang menggantung malas dan tak kunjung lelap.