Selasa, 30 Juni 2015

Cece (cerita cengeng)

Baru saja aku duduk disini, di sebuah rumah makan cepat saji. Aku memilih duduk di dekat jendela. Gemuruh di hatiku tidak kunjung reda. Aku duduk dengan gelisah, bahkan airmataku selalu saja mendesak untuk keluar namun aku mencoba menahannya. Aku memeriksa handphone untuk memastikan apakah ada pesan darinya. Tapi nihil. Aku beralih menatap ke luar jendela berharap seseorang akan datang dan menghampiriku dengan wajah khawatirnya. Mengkhawatirkan tatapanku yang penuh rindu terhadapnya. Aku gila. Ya aku memang sudah gila. Seharusnya dia tahu aku sedang dimana. Aku sudah tidak bisa menahan airmataku, tumpah ruahlah sudah. Tidak ada isak. Aku mencoba untuk menghentikannya, tapi sia-sia. Aku sendiri bingung bagaimana bisa. Aku melihat handphoneku lagi. Aku putus asa. Aku mencintainya. Apa mencintainya sungguh sesakit ini? 

Jumat, 26 Juni 2015

Aku ini mengerikan ya?

Aku sedang berjalan sambil melamun 
Meredamkan suara gaduh di sekitarku 
Aku menenggelamkan diri dan menjauh
Sampai tanpa sadar aku memalingkan wajahku 
Tepat menghadap kaca mobil di sampingku 
Aku tertegun 
Untuk beberapa waktu 
Aku melihat keriput 
Aku mengernyit dan tertunduk 
Tidaak, jangan menertawakanku
Aku pun berlalu 
Dalam gerutu 
Mengucapkan kata yang aku ucap selalu
"Aku benci diriku"

Lebih bencinya aku ketika aku melihat cermin lagi dengan dahi berkerut.
Aku terlihat benar-benar mengerikan karena telah mengkhawatirkan hal-hal sepele itu

Kamis, 25 Juni 2015

Speculation

Aku menerka apa yang ada disana 
Tampak indah 
Memang tidak berpendar 
Namun terlihat ada kenyamanan 
Disini tak banyak yang bisa kudengar
Disini tak banyak yang bisa ku ajak bicara
Sepi terkadang membawa kedamaian 
Tapi tak selamanya membuat bahagia 
Disini banyak sekali cahaya 
Tapi bukan berarti dapat kutemui kehangatan
Kepuasan memang sering terlupa 
Sedang aku disini terus menerka 
Apa aku harus bersyukur atas ini semua 
Sehingga aku tak akan kemana
Atau aku harus memilih pergi 
Meski aku tidak pernah tahu apa yang akan terjadi?
Perih bahkan sudah menanti 
Atau justru bahagiaku sedang berupaya menghubungi 
Hahaha haaaah rumit.

Andai Aku Bintang

Aku berdiri di tanah lapang
Menengadah memandang langit yang tampak cerah 
Malam ini aku dapat melihat bintang dengan leluasa
Meski awan terkadang tampak indah 
Tapi kala malam aku hanya ingin melihat bintang 
Bagai taburan berlian di kain hitam 
Andai aku bisa berdiri diseberang sana
Apa yang akan aku lihat??