Minggu, 26 Juni 2016

Laiknya Senja

Senja itu.
Aku melihatmu ada dalam matanya yg jauh
Aku benci kakiku yg terlanjur akrab dengan daratan
Menyebalkan.
Sedang kau pun melihat lautan ini mencemooh dengan tawanya yg menggelegar
Meski kau bergeming dan tetap tenang 
Tapi jiwaku terbakar 
Semua hal yg membuatku tak bs menggapaimu kukutuk begitu jahat. 
Kuputuskan menghantam ombak 
Kubiarkan aku berenang dengan nafas setengah-setengah
Tak jarang laut berusaha menarikku lebih dalam 
Tapi aku terus berusaha untuk tetap sadar dan terus berenang 
Hingga kutemukan kau di ujung sana. 
Menungguku dengan handukmu yang hangat 
Persoalannya
Akankah aku tak kehabisan waktu menuju jantung hatimu
Senja, jangan hanya tersenyum, berikan jawaban dan berikan aku waktu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar