Manual Muscle Testing
Suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui kekuatan otot atau kemampuan mengontraksikan otot secara volunteer dengan tujuan membantu menegakkan diagnosa.Prosedur melakukan MMT :
- Pasien diposisikan sedemikian rupa sehingga otot mudah berkontraksi sesuai dengan kekuatannya. Posisi yang dipilih harus memungkinkan kontraksi otot dan gerakan mudah diobservasi
- Bagian tubuh yang dites harus terbebas dari pakaian yang menghambat
- Berikan penjelasan dan contoh gerakan yang harus dilakukan
- Pasien mengontraksikan ototnya dan stabilisasi diberikan pada segmen proksimal
- Selama terjadi kontraksi, gerakan yang terjadi diobservasi
- Memberikan tahanan pada otot yang dapat bergerak dengan luas gerak sendi penuh dan melawan gravitasi
- Melakukan pencatatan hasil MMT.
Kriteria Hasil Pemeriksaan MMT :
0 = otot tidak mampu berkontraksi (lumpuh total)
1 = otot sedikit berkontraksi , tanpa perubahan ROM, hanya muncul tonusnya saja
2 = otot berkontraksi, tidak mampu melawan tahanan (gaya grafitasi) tetapi full ROM
3 = mampu melawan tahanan, gaya grafitasi dan full ROM
4 = mampu melawan tahanan (berupa manual) tetapi tidak maksimal dan full ROM
5 = normal, otot mampu gerak aktif dengan full ROM dan mampu melawan tahanan maksimal
ᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥᴥ
Daftar Pustaka :
Hislop, J. Helen and Jacqueline Montgomery. 1987. Muscle Testing, Techniques of Manual Examination. 6th Edition. Philapidelphia : W.B. Saunders Company.
Luklukinasih, Zuyina. 2009. Sinopsis Fisioterapi untuk Terapi Latihan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Offset.
Palmer, M.Lynn, Epler, Marcia. 1990. Clinical Assessment Procedures in Physical Theraphy. J.B. Lipincott Company.
Pudjiastuti, Sri Surini dan Budi Utomo. 2003. Fisioterapi pada Lansia. Jakarta : EGC
Bagaimana mengukur kekuatan otot, bagaimana pemeriksaan kekuatan otot, bagaimana nilai kekeuatan otot, bagaimena tes kekuatan otot, bagaimana skala kekuatan otot?
BalasHapus