Minggu, 15 April 2012

Tarian Pengantar Senja

Ada sesuatu yang meletup-letup dari dalam rongga dadanya. Tak henti-hentinya ia tersenyum. Manis. Ia berputar seraya mengamati gaun yang ia pakai sekarang. Mengangkat sedikit roknya yang panjang menutupi kakinya yang jenjang. Kini ia tertawa renyah, menengadah di langit. Berputar dengan lengan yang membentang. Ketika ia berhenti di satu titik, ia menyadari ada dua buah kipas tangan yang tergeletak dari tempat ia berpijak. Dengan riang, ia mengambil kedua kipas yang berjuntai kain halus yang cukup panjang. Ia menutup mata, mengatur nafas. Kedua tangannya di angkat ke atas, dan kini membentang seperti sayap. Perlahan kakinya berputar. Menari, dengan ujung kaki yang membentuk pola di atas pasir pantai. Terus menari menyisiri pinggir pantai. Memainkan kedua kipas tangan yang ia pegang, membuat juntaian kain itu turut menari bersamanya. Sampai hingga senja tiba, dan sisa-sisa pola yang tergurat di atas tanah kini mulai hilang tersapu angin dan terhapus riak ombak yang datang. Ia berputar cukup cepat membuat juntaian kain itu membentuk lingkaran yang melingkari tubuhnya. Lalu tiba-tiba ia berhenti. Menengadah. Nafasnya tersengal, namun ia masih saja tersenyum. Melihat jauh ke atas sana, seperti sedang membelah langit dan awan dengan matanya.


2 komentar:

  1. Semangat terus ya buat beginian, kuras bakat kamuuuuu.. :*

    BalasHapus
  2. Hehe.. iyaah.. Tapi ga berkualitas inii.. x(

    BalasHapus