"Kenapa bukan aku????"
Satu pertanyaan ini sempat menggantung-gantung tepat di depan mataku. Membuatku merasa cukup sesak. Aku selalu berusaha memakai topeng. Tersenyum di hadapanmu, dan menangis di balik punggungmu. Hanya ingin menjaga suasana hatimu, menjaga agar kebahagiaanmu tak menguap karena tingkah bodohku. Membiarkan diri untuk selalu ditikam dalam pemikiranku sendiri tentang jawaban dari pertanyaan itu. Sedih? Ya, pasti. Aku sedih. Karena begitu tidak sempurnanya aku di matamu. Aku ingin menjadi seseorang yang kau lihat. Seseorang yang hanya ingin kau sentuh dan kau bahagiakan. Aku benar-benar menginginkannya. Namun ragaku selalu tak sejalan dengan hatiku. Bahkan untuk menyentuhmu saja aku ga sanggup. Bukan karena aku pengecut. Aku hanya tidak ingin kau tau apa yang selama ini aku sembunyikan. Aku hanya tidak ingin diriku lepas kendali menginginkan lebih dari sentuhan epidermis. Aku memendam semuanya jauh di dalam mataku, yang tak pernah kau lihat. Aku...........................hanya seseorang yang tak begitu berharga bagi semua orang terutama dirimu. Aku tak ingin memonopoli situasi. Jadi, kubiarkan saja begini. Hanya sebatas hati. Tak lebih. Bahagialah, karna hanya itu yang ingin kulihat. Aku jujur, tak berdusta. Karna memang itu yang aku inginkan. Jangan bersamaku, karna aku tau aku bukan tujuanmu dan tempat dimana kau bisa menemukan kebahagiaan, dan aku sadar betul bahwa aku tidak bisa membuatmu bahagia. Jadi, berbahagialah. Aku hanya ingin melihat wajahmu bersinar dengan kebahagianmu itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar