Tanggal lahirmu yang pernah menjadi angka yang paling kuingat mungkin telah kabur terhapus airmataku yang sudah-sudah
Tapi kenangannya tak pernah lelah mengintip dari balik selambu tipis kamar ingatan
Kamu dan aku tinggal dalam satu kota
Tapi tak ada hari pertemuan lagi semenjak kau tanpa kata-kata meski hanya sekedar ketidaksengajaan
Mungkin Tuhan menyimpan rahasia
Rahasia terbaiknya mengapa kita tak pernah lagi dipertemukan meski hanya kebetulan saja
Atau mungkin saja kita pernah ada dalam satu ruang atau juga berpapasan
Tapi Tuhan tidak mengijinkan mata kita saling menemukan
Sudah
Cerita kita memang telah berakhir payah
Tapi aku tidak pernah menyesal meski hatiku pernah berlama-lama bernanah
Aku menenangkan hatiku sendiri
Menyembuhkan hatiku sendiri
Mencari tonggakku sendiri untuk memapah kakiku yang patah
Agar mampu terus berjalan meski tanpa arah
Kau lihat?
Aku telah berubah
Bukan untukmu, bukan karenamu
Tapi untukku
Yang dulu telah lama mengasihani diri sendiri
Kini tau bagaimana cara menghargai diri sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar