Senja itu.Aku melihatmu ada dalam matanya yg jauh
Aku benci kakiku yg terlanjur akrab dengan daratan
Menyebalkan.
Sedang kau pun melihat lautan ini mencemooh dengan tawanya yg menggelegar
Meski kau bergeming dan tetap tenang
Tapi jiwaku terbakar
Semua hal yg membuatku tak bs menggapaimu kukutuk begitu jahat.
Kuputuskan menghantam ombak
Kubiarkan aku berenang dengan nafas setengah-setengah
Tak jarang laut berusaha menarikku lebih dalam
Tapi aku terus berusaha untuk tetap sadar dan terus berenang
Hingga kutemukan kau di ujung sana.
Menungguku dengan handukmu yang hangat
Persoalannya
Akankah aku tak kehabisan waktu menuju jantung hatimu
Senja, jangan hanya tersenyum, berikan jawaban dan berikan aku waktu.