Aku tidak pernah ingin menjadi alasan mengapa kau menulis suatu sajak. Kenapa? Kau buat aku terlihat indah, bergaun anggun berhias permata. Mungkin juga kau buat aku abadi karena terselip di suatu halaman buku catatan yang selalu menua kemudian usang. Aku tak butuh menjadi larik sajakmu yang menawan. Yang kemudian akan kau tinggalkan di rak tua bahkan di gudang. Terlupakan kemudian tergantikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar