Siapa aku? Apa tujuanmu hidup? Mengapa kita dibiarkan hidup? Adakah kehidupan sebelum aku hidup? Darimana asalnya pertanyaan2 itu? Darimana gagasan2 atas jawaban itu? Dan lain sebagainya.
Apa hanya aku yang justru bertanya
"Apa itu sungguh penting saat ini?"
Maksudku bukankah itu layaknya pertanyaan-pertanyaan anak kecil?
Tapi apakah anak-anak kecil sudah mempunyai pertanyaan semacam itu?
Hahahaa.
Rasanya aku sudah mulai pening.
Jika boleh aku berspekulasi,
Mungkin hadirnya filsafat dan para filosofis masa lalu yang rela menghabiskan seluruh hidupnya mengenai pertanyaan2 mendasar ini karena ingin menuangkan setidak segelas penuh air dingin kepada orang2 yang mungkin letih berlari-lari seperti seekor hamster di roda putarnya yang hanya berputar2 di tempat.
Mungkin ada saatnya kita lelah, kemudian merenung dan bingung, atau bahkan bosan.
Mulai memikirkan pertanyaan2 di atas.
Disitulah setidaknya ada sedikit penghapus dahaga
Atau bahkan bila ada saja yang mencibir atas pertanyaan itu
Mungkin bisa jadi dia sudah menjadi manusia mekanik otomatis, menjadi budak harapan kebiasaan
Ya dia bernafas, bekerja, makan dan minum, bersenang-senang di akhir pekan. Begitu saja terus.
Jadi...
Apakah memang itu yang disebut hidup?