Sesekali keningnya berkerut merasa ada sesuatu yang tak sesuai dengan hati nurani dalam dada
Angannya jauh terlempar ke masa yang tak pernah ia tahu sebelumnya
Ia menutup buku sejenak dan menempelkan ke arah dada
Dipeluknya cukup erat mungkin agar lebih hangat karna yang ia baca terasa sangat dingin hingga membuat jantungnya menggigil
Ia bersyukur dalam hati karena tidak pernah hidup di masa2 mengerikan masa lalu yang keji
Tapi sesaat kemudian ada yang mengetuk pelan labirin2 si pemikir
Angannya terlontar lebih jauh, hingga ke masa yang tak lagi dikenali dan yang tak terbatas
Mungkin saja satu, dua, lima, sepuluh dekade yang akan datang akan ada yang serupa dengannya
"Untung saja aku tak hidup di zamannya. Dimana mereka sungguh sangat senang hidup di dunia hingga lupa menyiapkan segala sesuatu yang akan ia hadapi saat ia nanti mati"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar