Pernah ga sih kalian itu ga suka ama sikap seseorang? Terlebih lagi dia sohib kamu? Sakit ga sih? Hufh, itu yang aku rasain sekarang.
Jujur aku sakit hati. Jujur aku memang ga suka ama sikapnya itu. Bisa dibilang BANGET. Tapi tolong donk ada kesadaran ga sih? Oke kayaknya aku tahu rasanya dia memang ga terlalu respect sama aku. Oke fine, padahal identitas aku aja belum kebuka secara gamblang dan ternyata dia sudah ga se-respect ini. Hm, oke aku terima. Ga semua sahabat yang kita kenal itu selalu ngertiin gimana ada di posisi kita. Ga semua sahabat itu bisa nurutin semua yang jadi kemauan kita. Karna apa? Karna itulah dia, itulah mereka dengan jati diri mereka dan kepribadian 'unik' mereka masing-masing. Begitu pula dengan aku. Aku dan kepribadianku sendiri.
Aku membiarkan diriku sendiri untuk sengaja menarik diri dari mereka. Hanya ingin mengetahui sejauh mana mereka sadar bahwa aku menjauh. Oke katakanlah aku memang marah, sangat marah. Aku memang sakit hati. Sangat sakit hati bila teringat lagi saat itu. Tapi entah, aku sendiri tidak terlalu suka dengan pertikaian sebenarnya. Aku hanya ingin memaafkan, walaupun sebenarnya aku tidak terlalu peduli apakah aku dimaafkan olehnya atau tidak, selama aku sudah berinisiatif untuk meminta maaf. Aku tahu, aku orang yang sangat sensitif dan emosional. Terserah mereka mau menerimaku apa adanya atau tidak Tapi aku ingin memulainya dari diriku sendiri. Mencoba menyadarkan diriku sendiri bahwa itulah dia. Itu memang dia. Lagi-lagi, nobody's perfect, poe. Ga ada orang yang sempurna di dunia ini. Tapi bagaimana caranya agar kita bisa menerima orang lain secara sempurna, tanpa mempermasalahkan kekurangan orang lain. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar