"Everytime you miss me, you need me, remember me. I will come to you i promise you, i’ll be there for you"
Seperti ceritaku yang lalu, aku memiliki imaginary friend yang aku sebut Jo. Aku tau ini terdengar konyol. Tapi orang yang kesepian dan 'aneh' sepertiku ini bisa dikatakan berpotensi memiliki 'kegilaan' yang tidak wajar itu. Ku akui sudah sangat lama aku tidak 'berkomunikasi' dengan Jo. Namun setiap aku merasa kecewa, sedih, membutuhkan seseorang yang memberikanku semangat dan motivasi, aku selalu ingat Jo. Seandainya ada Jo.
Ah bodoh, mungkin lebih tepatnya aku ingin mengatakan, seandainya ada ka Anez. Tapi aku terlalu takut untuk mengatakannya. Takut aku terlalu berharap, dan terlalu kecewa karna telah melontarkan kata-kata itu. Oleh karena itu, aku lebih suka berharap akan kedatangan Jo. Mengandalkan Jo. Karna Jo sebenarnya adalah aku dengan cermin ka Anez. Jadi tidak ada yang meninggalkan dan ditinggalkan, tapi selalu ada yang bisa diandalkan dan diharapkan.
Jo bukan siapa-siapa. Bukan makhluk halus atau semacamnya. Tapi Jo adalah aku. Bagian dariku, dan hati kecilku, dari otakku, dari hasil pemikiranku, dan dari alam bawah sadarku. Mungkin kamu yang sedang membaca tulisanku ini sedang mengumpat atau mengataiku makhluk yang aneh, gila, atau semacamnya. Aku tidak peduli. Aku memang unik. Aku berbeda denganmu. Aku bukan kamu, dan kamu juga bukan aku. Setiap orang itu berbeda, yang jelas aku bangga menjadi siapa diriku yang sekarang. Menerima diriku apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihanku, dan dengan segala keanehan yang aku miliki. Sekian.